Setelahnya kusambung
apa yang ingin kamu tanyakan padaku. Jika kamu jadi masa depan seseorang bukan
berarti mereka adalah seseorang yang pernah kamu temui sebelumnya, bukan
berarti mereka sudah sering berbicara denganmu sebelumnya, bukan berarti ia
yang gambaran wajahnya terlukis di kanvas ingatan sebelumnya, dan bukan berarti
seseorang yang selalu kamu sebut namanya dalam doa. Ini juga salah satu bukti
betapa ajaibnya rahasia. Ia tak semudah yang terkira. Meski juga tak serumit ftv di layar kaca.
Kuharap. Kuharap masa
depan yang kita jalani juga sama. Aku belum pernah kenal dan belum pernah
bertemu denganmu. Aku belum tahu gambaran wajahmu di masa lalu. Terlebih-lebih mengobrol
via pesan singkat atau mendengar suara kaummu, yang katanya bagi kami itu merdu.
Kuharap juga, kita dipertemukan dalam keadaan seperti itu. Setidaknya hingga
hari dimana kita diiringi murabbii. Setidaknya hingga itu telah
diperbolehkan dalam proses seperti hari ini.
Andaipun kalanya
mengenal, biarlah menjadi sesaat. Jika kamu tahu aku dan sebaliknya, moga-moga
sekedar untuk mengambil manfaat dunia-akhirat. Bagimu, apa tidak pernah
membayangkan saat Allah mengumpulkan nama-nama indah untuk dipertemukan karena
mereka punya taat? Bagimu, apa tidak sekalipun merasakan bahwa mereka yang taat
akan selalu dibantu Allah agar senantiasa hati mereka dalam ridha yang terikat?
Aku sebenarnya masih
belum yakin apakah diri ini sudah taat. Tapi apa ada alasan lagi jika ingin
mencoba dan berusaha?
Lalu, masa depan yang
kuharap sepertinya bukan yang pernah terlihat di masa ini dan masa lalu. Yang kuharap
mungkin tidak ada di sekelilingku. Karena ceritanya takkan jadi seru. Bagiku
itu. Tidak seru? Kuharap ini tidak masuk akal bagimu. Hehe. Hanya jika masa
depan yang tertulis tidak seperti harapan, mungkin akan datang hari dimana aku akan menjemputmu di tempat kita pernah bertemu dulu.
Ah, misteri begitu
menakjubkan. Setidaknya ini anggapanku, saat ini. Meski akupun tidak tahu apakah
ia akan terus bertahan begini. Setidaknya kita bersama Allah.
Rahasia apa yang ada di
masa depan, kenapa tak jalani saja? ‘Kan Allah ada.
Al-Faqir
Khair
0 comments:
Post a Comment