Ada
rahasia dari jalan yang masih kusembunyikan. Apa yang menjadi pertanyaan bagi
setiap gadis untuk pasangan di siang dan malamnya adalah rahasia yang belum
terungkap. Sudah tidak terhitung lagi seberapa banyak gadis yang datang dan
pergi, begitu pula dengan para pemuda. Bagi mereka yang melepaskan, itu mungkin
keikhlasan. Tapi bila dirasa mempertahankan adalah satu-satunya jalan, bisa
jadi ini sebuah keteguhan hati yang sedang tersangkut di perasaan. Apapun itu,
semoga Allah jadi tujuan, acuan, dan panduan agar setiap detik napas yang
terhembuskan menjelma jadi keberkahan.
Entah
apa yang ada di pikiran pemuda lain ketika akan menemui si gadis. Tapi kau tahu
aku takkan pernah bisa menemuimu, jadi jangan menungguku. Juga entah situasi
apa yang dirasa mereka saat bertatap muka. Tapi kau tahu aku akan berusaha
untuk tidak memandangmu, jadi jangan berharap apapun padaku. Dan mungkin entah
kenapa ketertarikan dengan lawan jenis datang begitu ranum dan harum. Tapi kau
tahu aku pasti merasakan hal yang sama pada keshalihanmu, cuma kita harus tegas
pada batasan halal dan haram yang seakan menjadi rancu.
Aku
tak punya jawaban apa-apa atas pertanyaan yang kau inginkan dari perasaan pemuda
lain. Tapi bila itu aku, mungkin bisa.
Dalam
hidup, aku pernah tahu siapa-siapa yang menaruh hati dan memendamnya jauh-jauh
di dalam sana. Untuk alasan itu, maaf telah membuat hatimu terjatuh karenaku,
tapi terima kasih jika Allah kau sertakan di getaran hatimu. Juga di dalam
hidup, untuk yang belum kuketahui keberadaannya, aku ingin itu tetap menjadi
rahasia. Pembaca ini, bisa jadi kita adalah seseorang yang mendambakan ia yang
menjaga hati dan jiwa dalam fitrah serta halalnya cinta. Jika ini adalah sebuah
rahasia, meskipun bukan perwakilan dari mereka, kucoba untuk mengutarakannya.
Karena
aku takkan pernah mendatangimu, maka jangan menunggu. Karena lisanku selalu jarang
berbalas padamu, jangan mencoba untuk perpanjang kata-katamu meski ia berlagu. Karena
pandanganku biasanya takkan tertuju padamu, maka jangan perindah hiasanmu di
hadapanku.
Aku
tak punya kesempatan untuk mendekatimu, hanya jika Allah belum izinkan kita
bertemu. Kau mungkin bisa mendekatiku, berbicara padaku, mengambil perhatianku,
namun untuk meminang hatiku peluangmu sangat kecil. Tapi akan kuberikan
caranya, kisinya.
Mencari
pasangan hidup itu bukan sekedar untuk mendampingiku saja. Nantinya kita takkan
hanya berdua saja. Kelak ketika
tanggungjawabmu berbeda, tapi aku tetap sama.
Aku
tetap punya Ibu. Saatnya tiba, aku bisa tahu shalihahnya dirimu asal namamu disebut
Ibuku. Aku lihat taat dan keseriusan jika dirimu sudah terbiasa dengan Ibuku. Aku
bisa melakukannya karena Ibuku. Karena kelak ketika tanggungjawabmu berbeda,
tapi aku tetap sama. Bagiku pada Ibuku, takkan berbeda bahkan jika kita sudah
bersama. Meskipun posisi putri dan menantu tidak bisa berubah seutuhnya, tapi
di sini letak kriteria tertinggi yang menjadi pertimbanganku untukmu. Meski masih
pertimbangan.
Datanglah
sesekali. Dan jika sekarang kau tahu cara mendekatiku, aku sudah menjawab
seluruhnya.
Siapapun
dirimu, yang kucari adalah putri untuk Ibuku. Yang karena kehadiranmu, Ibuku
merasakan kasih sayang setulus darah dagingnya melebihi ketulusanku.
Putri untuk ibuku, semoga allah mempertemukannya untuk ku untuk ibu ku untuk keluargaku sesuai dengan iman di hati...
ReplyDeleteAllahumma aamiin akhii ;)
ReplyDelete