Bismillah..
Dengan menyebut nama Allah yang Mahapengasih dan
Mahapemurah. Memuji-Nya selalu dari fajar hingga senja. Terucap syukur saat
lapang atau saat gelisah. Senantiasa menghamba sebab kerinduan pada hari
pertemuan melihat wajah-Nya.
Salam merindukan perjumpaan dan shalawat menauladani sunnah
dalam perjuangan, semoga istiqamah mencurahkannya pada baginda Nabi Muhammad
Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Semoga terjaga dalam sengatan semangat untuk
meneruskan perjalanan amar ma’ruf, mengajak kepada kebaikan –nahi munkar,
mencegah pada kemungkaran. Semoga tetap dalam estafet dakwah Rasulullah, jalan
yang mulia dan dimuliakan-Nya, berjalan di atasnya, mengarungi betapa peliknya
ia, dan meninggikan agama di atas bumi-Nya.
Dengan ini, aku –LelakiBS memohon maaf yang
sebesar-besarnya, sebanyak-banyaknya, dan sedalam-dalamnya. Maaf bila
sedemikian postingan di sini memicu penyakit hati kamu dan kamu. Maaf karena
maksud hati bukan karena ingin dipuja-puji atau ingin banyak orang yang
menggemari, bukan pula ingin meminta empati atau bahkan mencuri hati, kamu dan
kamu. Maaf setelah membacanya memperburuk akal dan perasaan kamu-kamu yang
tadinya terjaga untuk tetap suci. Maaf tersebab kesalahan serta
ketidak-sengajaan yang hadir tanpa permisi, yang pergi tanpa izin lagi.
Dengan ini, aku –LelakiBS berterima kasih. Terima kasih bila
kamu dan kamu menyukaiku. Terima kasih empati yang telah dititipkan kepadaku.
Terima kasih atas perasaan yang melebihi kapasitas hatiku. Terima kasih untuk
kamu-kamu. Itu bukan hal yang buruk bila kamu-kamu bertanya pendapatku. Apakah
itu teman, adik junior, atau senior bahkan bila kamu-kamu itu di sekitar atau
jauh ribuan kilometer sekalipun dari ragaku. Tentu awalnya itu bukan masalah
bagiku. Tentu karena aku tak bisa membalas itu, kurasa aku hanya cukup
menghargai dan menghormati perasaan kamu-kamu. Tapi sayangnya ketika tak lagi
kutanggapi, perasaan kalian mengganggu. Perlahan semuanya mulai menyusahkanku.
Menambah kerisihan saat memperlihatkan perasaan kamu-kamu.
Kamu-kamu tidak bisa mempercayaiku seperti percaya pada Qadr
Tuhanmu.
Dengan ini, aku –LelakiBS menyatakan bahwa saat ini aku
tidak sedang mencintai siapapun selain mahramku. Tidak menaruh hati kepada
siapapun selain yang haram untuk dinikahkan denganku. Tidak menebar harapan dan
janji pada siapapun kecuali yang halal untuk yang berhak dan kuberi. Tidak
memberi dan mengatakannya kecuali pada wali dan sang istri. Tidak mengotori
hati dengan yang tak berguna dan belum saatnya semisal dengan itu semua. Meski saat
ini sedang mengusahakan sesuatu semisal ini dan memiliki emosi mirip seperti
ini, tapi kujamin ia adalah orang yang tak membaca ini. Gadis itu tak pernah
mengerti perkataanku yang tertulis di sini. Bahkan kujamin ia tak mengenalku
sejauh kamu-kamu. Dia itu di sini.
Maka siapapun kamu-kamu di sana, jika pernah tersebutkan
Aceh, Medan, Pekanbaru, Padang, Jakarta atau bahkan Pontianak, memang benar ada
kamu-kamu di sana. Namun itulah ada jalinan persaudaraan kita. Hanya seperti
biasa. Ketika perbincangan dimulai, ukhuwah terjalin, silatirahim tersambung,
relasi terhubung, moga ridha Allah membumbung.
Maka maafkan aku lagi bila harus mengatakan maaf, ini bukan
kepentingan sesaatku, kuyakin ini untuk menjaga hati kamu-kamu, memelihara
Allah menjadi tujuanku. Jika melembut menjadikan garis batasnya tak jelas,
mungkin keras adalah jalan yang tegas.
Kamu-kamu tidak bisa mempercayaiku seperti percaya pada Qadr
Tuhanmu.
Dengan ini, aku –LelakiBS menyatakan secara resmi sikap
keberatan bila ada yang mengatakan tulisan-tulisan di sini adalah untuk
kepentingan pribadi. Menyampaikan dengan tanpa paksaan bahwa bila memang ada
sebagian kisah yang nyata, namun sejatinya ia hanya ilham-inspirasi bukan
semata-mata ingin menceritakan keburukan. Menegaskan seterang-terangnya karena
Allah yang menjadi niatan, maka semuanya ada pada-Nya di genggaman tangan.
Jodoh dan pertemuan hanya Dia yang gariskan, bila hari ini aku seperti ini,
lain kali siapa yang tahu perubahan hati.
Dengan ini, aku –LelakiBS berharap jika kamu-kamu punya
perasaan yang serupa pada orang-orang di sekitar, maka cukup untuk tidak
memperlihatkannya, secara langsung ataupun tidak. Cukup Allah yang membantu
rencana, Allah yang menolong doa-doanya. Cukup meyakini bahwa kuasa-Nya sungguh
luar biasa, tak ada yang bisa menandingi-Nya.
Bila rasanya terlalu sakit dan perih karena memendam, kurasa
cukup menghilangkan kata-kata terkait perasaan dan diam. Minimal-sekalinya
cukup untuk tidak merubah semua hubungannya menjadi seram.
Bersikaplah
profesional dan jangan berangan-angan terlalu dalam.
Aku juga tidak menyuruhmu untuk menghapus atau mengabaikan
perasaanmu, hanya perlu punya aturan. Maka bersikaplah biasa aja jika kamu-kamu
tidak dibalas dalam urusan percintaan.
“Tidak ada yang salah menunjukkan kamu peduli dan menyukai seseorang, yang salah adalah mengharapkan dia untuk melakukan hal yang sama.”
Bukankah kamu-kamu sudah lihat lelaki di sekelilingmu?
Kuberi tahu bahwa sebenarnya mereka tahu perasaan kamu-kamu, mereka bisa
membacanya, tapi kenapa mereka tidak menjauh namun tetap bertahan? Karena
mereka tidak bisa merusak persahabatan. Allahu
a’lam.
Petuah kecil,
Ahsan.
0 comments:
Post a Comment