Kata Murabbiku..



“Kita temenan aja ya.”

“Kamu terlalu baik buat aku.”

“Kamu lebih pantas mendapatkan yang lebih baik daripada aku.”

“Aku sebenernya juga sayang sama kamu, tapi aku udah anggap kamu seperti adik sendiri.”

Mari kita mulai pahami bahwa setiap hati itu tidak bisa dipaksa. Bahwa jiwa yang mereka punya itu selalu digerakkan-Nya. Bahwa perasaan kita bebas mau melakukan apa, tapi bukan berarti semua harus merasakan hal yang sama, bukan berarti balasannya harus persis dan serupa.

Menyukai seseorang dan disukai banyak orang kadang datang tanpa disengaja. Perasaan kita mengalir begitu saja. Karena Allah telah mengarahkan kecondongan hati kita kepada ia, seseorang yang sesuai kriteria.

“Kalau kita bisa yakin dan percaya, jika memang Allah dijadikan tujuan utama, maka kita nantinya pun bertemu juga. Jodoh nggak ‘kan kemana.” Kata Murabbiku.

Penolakan? Tidak sepenuhnya benar, meski esensinya iya –penolakan, namun halus dan lembut, semoga kalimat ini mengembalikan kita pada-Nya. Mencoba ikhtyar kembali mendekati-Nya. Memperbanyak doa untuk keberkahan dan keselamatan hidup sampai mati kita. Lalu menyerahkan akhir dari semuanya hanya pada Dia, Sang Mahasegalanya.

Hati itu, Dia yang bolak-balikkan. Bagaimanapun kita memaksa, berapapun harta di bumi yang kita belanjakan, hati itu takkan saling berikatan bila tanpa kehendak dari-Nya. Sesempurna apapun kamu dan ia, tak juga bisa memalingkan hatinya. Sekuat apapun usahamu untuk melembutkan pendiriannya, tak juga bisa meluluhkan hatinya. Semua bila karena Allah tak mengehendakinya.

“Maka bersikaplah biasa saja.”

Kataku, yang sering itu, tidak ada yang memberi harapan, hanya saja kadang kita ke-geeran. (geer: gede rasa)

“Tapi aslinya, bukan hanya segilintir orang yang menyukai, bukan juga sedikit usaha yang mereka beri, bukan juga karena kita bisa memaksa hati mereka mencintai. Tapi soal hati, Allah yang kuasai. Syukurnya sebagai ikhwah, kita punya kriteria sendiri. Syukurnya kita harus bisa menghormati prosedur dan etika yang ada.”

Ketahuilah.
Bahwa jika bukan aku, maka akan ada orang lain. Begitupun sebaliknya. Kuharap kamu memahaminya.
Teruslah berjuang!! @amnuristaradaa
Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home

0 comments:

Post a Comment