Kalau nggak suka, bilang!



Istilah baper, ge-er, dan menyalah-artikan kebaikan orang lain rasa-rasanya berada di jalur yang sama tapi beda celah di jendela. Meski mereka berbagi satu ruangan, anehnya mereka tidak saling mengenal satu sama lain. Sungguh. Sebenarnya kasihan, tapi apa boleh buat, mereka tidak begitu dipedulikan, karena yang penting anggapan pribadi. Yang penting tentang anggapan hati. Pusing amat dengan kenyataannya. Ribet benar mikirin penjelasan dan pertimbangan orang-orang. Yang penting diri sendiri, yang penting cinta kita dapat titik terang.
Apa iya? Apa benar seperti itu?
Sayangnya seringkali tipikal subjektivitas seperti ini menemukan kecewaan yang berlebih. Seringkali dilanda sakit hati yang sangat perih. Seringkali didatangi rasa sedih yang kian mendidih.
Tapi tentu saja, tidak salah juga jika subjektivitas didukung bukti dan saksi yang bisa membela. Ketika harapan berbalas perhatian. Ketika tanggapan didengarkan tanpa jeda berselang. Ketika sajak-sajak cinta memuji dan berhasil membuat mabuk kepayang. Ketika ucapan-ucapan bersuara nyaring hingga menjadi bahan kerinduan.
Kalau nggak suka, bilang!

Jangan biarkan perilaku seakan membalas pengakuannya. Jangan jadikan perhatianmu seakan balasan menaruh harapan. Jangan beri kesempatan orang lain terlalu dekat bila memang tak ada niat seriusan. Tolong perhatikan celah interaksi bila tak mau menikah dalam kehalalan janji. Karena cinta tumbuh akibat interaksi, maka hati-hati agar ia tak sembarang bermain api. Itulah kenapa thoyyiban itu aja nggak cukup, harus halal! Itulah kenapa baik aja nggak cukup, halal juga!
Mengingatkan kamu kembali, ketahuilah bila memang mereka merasa terlalu sulit menyakiti hati. Mengingatkan kamu, bila lisan tak berkata mari baca sikap dan gerak-geriknya ketika membahas soal cinta. Bila lidah kelu dan terlihat ragu, mari perhatikan cara ia menyingkat cerita agar selesai dan menghilang segera. Bila menghindar menjadi kebiasaan, tolong maklumi. Perhatikan! Karena ada yang tak perlu dikatakan, tapi cukup dimengerti.
Kalau nggak suka, bilang!
Tolong! Kalau nggak suka, jangan pura-pura. Kalau nggak suka, jangan beri perhatian dan sering menyapa. Kalau nggak suka, jangan bohong dan memainkan perasaannya. Kalau nggak suka, jangan beri semua sikap yang seakan-akan membalaskan cinta.
Kalau nggak suka, bilang!


Bahagia bila bahagia,

Khair
Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home

0 comments:

Post a Comment