Pembahasan terkait
keterbatasan pemerintah dalam pemerataan pendidikan, sistem dan kurikulum,
serta kebijakan-kebijakan strategis di Indonesia bukanlah sebuah hal baru lagi.
Bahkan permasalahan-permasalahan yang timbul akan terus bermunculan dan tidak
akan ada habis-habisnya untuk dibahas.
Sebagai praktisi
pendidikan, saya akan mengemukakan salah satu hal penting lain dalam
kelangsungan pendidikan di Indonesia. Yaitu kurang pemahamannya setiap warga
negara tentang pentingnya pendidikan di rumah dan lingkungan. Mengapa menjadi
begitu penting?
1. Anak
lebih dari 12 jam berada di rumah
Siswa
yang belajar di sekolah tentu mengalami proses pembelajaran yang semakin hari
semakin membaik. Mengingat pembaharuan kurikulum dan sistem pendidikan yang
terus dikembangkan oleh pemerintah untuk tercapainya tujuan pendidikan
nasional. Namun mesti kita ingat kembali bahwa pembelajaran di sekolah tidak
lebih dari 10 jam perhari. Di sekolah full
day sekalipun yang belajarnya dari 07.15 s/d 15.00 wib, artinya anak-anak
menghabiskan waktu di sekolah 8 jam 15 menit. Dengan demikian sisa waktu yang
mereka miliki adalah 15 jam 45 menit. Lalu bagaimana cara mereka menghabiskan
sisa waktu tersebut? Dan apa saja yang mereka lakukan? Ini menjadi sangat
penting karena setiap anak selain memiliki keturunan sifat karena genetika dari
kedua orang tuanya, juga cenderung meniru mereka. Mungkin akan sedikit sulit
meniru kebaikan, tapi sayangnya anak-anak akan cepat melakukan hal-hal buruk
yang dilakukan oleh orang tuanya.
2. Pengaruh
lingkungan
Ada
ungkapan bahwa, ‘Bisa karena terbiasa’, begitu pula kebisaan anak terdidik oleh
kebiasaan orang-orang yang ada di sekitarnya. Ada pula yang mengatakan bahwa
‘Untuk mengetahui kepribadiannya, lihatlah teman terdekatnya.”
Melihat
teman-teman yang ada di sekitar anak juga menjadi kewajiban para orang tua agar
pengawasan dan tujuan pendidikan kepada anak berhasil. Banyak sekali penyebab
gagalnya pencapaian tentang kualitas akademik dan khususnya karakter yang baik.
Akan tetapi ada salah satu sumber dari itu semua. Adalah lingkungan yang tidak
baik. Sudah tidak asing lagi terdengar dari media elektronik dan dibaca dari
media cetak bahwa pelaku kriminalitas kini menyeret kalangan pelajar yang notabenenya adalah anak-anak yang masih
di bawah umur. Bisa jadi awalnya karena ikut-ikutan dan rasa keingin-tahuan
yang tinggi. Namun sangat disayangkan ketika potensi ini berakhir di jeruji
besi. Tempat orang-orang mencoret latar belakang hidup mereka.
Rasa
ingin mencoba hal baru ini seharusnya dapat terus diawasi oleh para orang tua
yang sadar akan perkembangan zaman. Berkembangnya zaman ini terkait dengan
teknologi dan ilmu pengetahuan yang semakin maju. Tentu terdapat dampak positif
dan adapula sisi negatifnya. Maka dari itu setiap kita memiliki kewajiban untuk
paham lalu menyadarkan diri terhadap apa yang sedang kita hadapi.
Yang
sering kami dapati adalah merebaknya game
online yang kemudian menggandeng hal-hal negatif di sekitarnya. Narkoba,
praktek perjudian, melihat konten pornografi, merokok dan perilaku-perilaku
buruk lainnya berdatangan dan bertubi-tubi. Mereka menyerang anak-anak
sekaligus. Maka masihkah kita tidak peduli dan menyerahkannya kepada sekolah
begitu saja?
3. Pengetahuan
agama
Peraturan
yang telah rapi dan sistematis ada pada aturan-aturan yang telah diatur
langsung oleh Tuhan. Maka sudah seharusnya setiap orang tua bertanggungjawab
untuk memberikan pengetahuan-pengetahuan agama kepada anak meski hanya
pengetahuan dasar. Sebagai umat beragama, aturan-aturan itu nantinya akan menjadi
pedoman anak untuk melangsungkan hidupnya hingga akhir. Sedikitpun kita tidak
boleh mengabaikan hal ini. Karena suatu hari ketika anak sudah berada di luar
kendali baru menyesal. Kenapa dulu tak begini? Kenapa dulu tak begitu?
Demikianlah
pemahaman yang harus disadari bersama agar kita tidak melulu mengomentari sisi
negatif dari kebijakan pemerintah. Memang perlu untuk dikritisi, tapi jangan
sampaikan mengurangi objektivitas kita dalam mencari pemecahan masalah terbaik.
Semoga bermanfaat. #Sahabatkeluarga
0 comments:
Post a Comment