Seseorang
tengah melamun di kesendirian
Memikirkan
apa yang harus ia lakukan
Betapa sulitnya
untuk menghargai kesempatan
Betapa peliknya
agar tidak ada yang perlu dilewatkan
Pandangannya
terlempar melihat burung bangau
Mereka terduduk
bersama kesunyian di tepi danau
Pikiran melayang,
hati galau
Bibir berhenti
berucap, jiwa merasa risau
Mungkin
akan lebih baik untuk mendahulukan
Siapa yang
tercepat, dia akan dapat
Kalau lambat,
mari terima resiko walau gelisah terus menghantui, gulana tertempel erat
Ia masih
duduk dan tak berbuat apa-apa
Sebenarnya
ia juga sedang menunggu hasilnya
Ia melakukan
jalan terakhir yang dibisa
Lirih-lirih,
perlahan, ia berdoa
Dengan pinta
yang menghamba, sepenuh rasa ia luahkan semua
Wahai Tuhan,
Apa yang
Engkau turunkan di antara kebaikan, hamba amat memerlukan.
0 comments:
Post a Comment