9 hari setelah duapuluh Februari



Kita dalam perjalanan waktu yang belum terlalu panjang
Sejauh mata memandang, dan
saya terus senyum-senyum sendiri
Kini, di langit tampak; merpati terbang
Berduyun-duyun -berpasang-pasang, mesra memuji kekasih hati
Kami sedang dalam ujian, adik-adik tingkat tiga ada di depan –kamu sedang membaca ini ‘kan?

Adakah kerinduan yang tersimpan dalam-dalam, diam-diam?
Tolong titipkan pada angin, perlahan-lahan –berbisikan

Tahukah? Kata ikhwaku, lelaki itu suka seorang yang malu-malu dan,

Ini saat akan hujan dimana saya(ng) merindukan pulang
menjelang perasaan dan kedalaman hati yang selalu terdoakan

*
tak berbilang hari, bagaimana mengatakan
Bahwa kita yang bergotong-royong sungguh saya butuhkan
Sungguh memohon pertolongan Tuhan

Sejak kapan kita mulai kesungguhan perjuangan –pengorbanan?
Tidak ada yang bisa memberikan jaminan ketepatan

Semisal hari ini, 9 matahari setelah duapuluh februari –yang hanya datang empat tahun sekali
Masihkah kita bersama dalam jenjang keberkahan atau didahului kematian;
Yang saya(ng) tahu, terus ikhtiar dalam melibatkan Allah karena berjuang menghalalkan

Khair, 29 | 2 | 2016      

Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home

0 comments:

Post a Comment