25 | 2 | 16; tentang gelisah dan sayap-sayap yang hampir patah




Bercerita tentang isi kepala yang tak mampu orang lain baca
Cinta dimulai sejak mula
Meski saat mata tak saling menatap saja, ia mendatangi tiba-tiba
Walau pertemuan yang kadang-kadang, cinta tetap bersemayam dalam dada, doa

Aku,
pagi ini ada seorang pemuda yang keluar kala fajar tiba; mencari nafkah
siangnya ia pulang membawa lelah
ketika melihat kamu tak ada di rumah, sorenya ia gelisah
bahkan kini sudah beberapa hari kamu tak menyapa, ia ingin marah
tapi yang kuingat kembali, kamu bilang lagi; ini fillah!

Kamu,
apa ini yang orang-orang bilang sebagai rindu?
tapi kenapa terlampau gelisah karena khawatir terjadi sesuatu
sesuatu yang entah padamu atau padaku

Namun aku kembali
Kembali bekerja; untuk mencari bekal di dunia karena akhirat yang abadi

Dan pun kamu tak perlu khawatiri,
Khawatir pada rahmat-Nya, karena kamu telah beriman dan selalu taat-mengabdi diri

Kutulis ini untuk membahasakannya secara sederhana
Sesederhana angin sahdu yang menerbangkan rindu ke ujung kerundungmu

.....
Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home

2 comments: