Kita tahu kalau masing-masing kisah yang pernah tercerita tak
ada yang sempurna. Kadang rasa sedih yang berlebihan, kadang kesuka-suka yang
keterlaluan. Kerap mengalami sepi dan keramaian
yang sebenarnya kita undang. Kadang Allah beri bumbu yang indah dan barakah,
inilah yang mendekatinya, mendekati apa itu sempurna.
Suatu waktu, reranting pohon kuini terbaring. Sepanjang halaman
masjid yang kering ditebari oleh potongan ranting-ranting. Mendongak, pohonnya besar,
daunnya telah tanggal.
Katanya, dulu ada seorang anak muda yang sering ke sini. Perawakannya
biasa saja. Tidak tinggi, tidak juga pendek berlebih. Pakaiannya biasa saja. Seringnya
ia memakai warna putih. Wajahnya sedang-sedang saja. Tapi terlihat tak
berminyak dan bersih. Janggut tipisnya juga tampak rapih. Sesekali ia menaiki
kendaraan bermesin, tapi seringnya berjalan kaki. Yang terus jadi perhatian
adalah celana yang tak terseret-seret, katanya agar najis di jalan tak ikuti. Jarang
sekali ia kenakan sarung, bahkan tak pernah -kecuali sekali dua kali.
Kadang sebelum azan, ia sudah tiba. Kadang saat azan, ia
sudah di sana. Kadang setelah azan, ia menuju ke shaf depan segera. Tidak pernah
tampak ia berlari-lari. Jalannya biasa seperti pada umumnya pejalan kaki. Dan pohon
pun sudah memerhatinya setiap hari.
Anak muda yang satu ini tampak berbeda. Katanya, karena ia
yang paling dan sangat muda, itu bukan berarti ia tak mengenal orang-orang di
sana. Lelaki dan wanita paruh baya, semua ia temani dengan sepenuh hormat dan sopan-santun
saat berbicara.
Lima kali sehari ia datangi sendiri. Pohon di masjid itupun
begitu pula senantiasa memerhati. Bila suatu kali ada beberapa kegiatan remaja
di desa, ia bisa lebih sering datang ke sini. Karakter seperti apakah yang
dimiliki anak muda ini? Bolehkah buku-buku pelajaran menambahkan capaian karakter
sedemikian murni?
Akan selalu ada anak-anak muda yang seperti ia. Semoga Allah
jaga gerak langkah kamu ya. Semoga istiqamah dan jangan menyerah hingga Allah
yang memerintah untuk istirahat, istirahat di sisi-Nya.
Ketahuilah, kamu adalah
sedikit dari yang banyak. Dan bisa jadi menjadi yang terbaik dari yang sedikit.
Asal Allah terus diingat, Allah yang terus jadi niat baik.
Calon Mujahid, insyaa Allah
Ahsan
0 comments:
Post a Comment